Selasa, 13 Mei 2008

MANAJEMEN PENGEMIS

Rencana pemerintah bulan (Mei 08) ini akan menaikan harga BBM banyak disambut negatif oleh masyarakat, terutama dari kalangan mahasiswa mulai bereaksi turun kejalan untuk menyampaikan keberatan atas rencana kenaikan BBM tersebut.
Dari sisi pemerintah sendiri memang cukup sulit, bila tidak menaikan harga BBM berarti anggaran akan terserap untuk subsidi BBM, dengan kata lain devisit anggaran akan bertambah. Dalam menyikapi hal ini pemerintah bagaikan makan buah simalakama, bila BBM tidak naik berarti pemerintahan akan bangkrut sedangkan bila BBM di naikan rakyat akan lebih sengsara, jumlah penduduk miskin akan bertambah dan akan berdampak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin memudar.
Untuk mengatisipasi agar masyarakat miskin tidak terlalu terbebani pemerintah mengambil kebijakan akan menyalurkan kembali BLT untuk masyarakat miskin yang secara total nilainya mencapai trilyunan rupiah. namun yang menjadi pertanyaannya apakah kebijakan tersebut sudah benar-benar di perhitungkan dan dianalisa secara tepat ...?????? berapa persen kehidupan masyarakat miskin dapat terbantu dengan pengucuran BLT tersebut........??????.
Bila pemerintah dari hasil pengurangani subsidi BBM saja bisa menghasilkan dana trilyunan rupiah, berapa trilyun yang dapat di hasilkan dari efisiensi bidang lainnya dan berapa trilyun juga dapat di hasilkan dari penekanan tingkat kebocoran (korupsi)...........??????
Hanya sekedar pertanyaan dari kami dari pojokan waroeng kopie, kenapa jumlah dana yang mencapai trilyunan rupiah tersebut tidak di gunakan untuk pengembangan sektor pertanian sehingga kita tidak perlu lagi mengimport beras dan hasil pertanian lainnya.....???? kenapa dana tersebut tidak di gunakan untuk investasi peralatan pengeboran minyak yang sudah tidak layak pakai sehingga kita tidak lagi mengimport BBM ..... ???
Apakah manajemen pengemis benar-benar sudah mendarah daging di negeri ini....? mulai dari pemerintah yang mengemis mencari pinjaman ke luar negeri, Aparat pemerintah yang suka mengemis jatah fee proyek ke pengusuha, Aparat penegah hukum mengemis sejumlah dana untuk menutup kasus, pemerintahpun mendidik masyarakat untuk menjadi pengemis hanya untuk mendapatkan dana BLT, sementara wakil rakyat yang mendapat amanah dari rakyat hanya memikirkan kepentingan sendiri dan golongannya tanpa peduli dengan kesulitan yang di hadapi rakyatnya.
Dari pojok Waroeng kopie ini hanya dapat menyampaikan pesan, kebijakan apapun yang diambil pemerintah kita harus hadapi dan jalani dengan lapang dada, kita harus berpasrah diri kepada Allah SWT, kuatkan iman dan pertebal amal dan ibadah kita, jangan kita sedih dan putus asa menghadapi cobaan hidup, manusia boleh berkehendak tapi semuanya Allah yang menentukan.

Tidak ada komentar: